Wednesday, October 29, 2014




   Kini sudah zaman modern , begitu banyak anak bangsa yang kurang tau dengan bercocok tanam di desa. untuk itu saya memberikan sedikit pengetahuan tentang Bercocok Tanam Padi ini , semoga dengan adanya artikel ini anak bangsa menjadi lebih tahu dan ingin mencobanya. langsung saja silahkan di simak.

                Dalam rangka menaikan produksi tanaman padi kita mengenal adanya panca usaha tani yaitu :
1. Pemakaian bibit unggul/parietas unggul
2. Pengolahan tanah yang baik
3. Pemupukan
4. Pengairan
5. Pemberantasan hama dan penyakit



1.       1. Pemakaian bibit unggul/parietas unggul :

Syarat-syarat bibit unggul ialah :
·         # Produksi tanaman tinggi
·         # Tahan terhadap serangan hama penyakit
·         # Respons terhadap pemupukan yang tinggi
·         # Umur pendek
·         # Tahan rebah
·         # Tidak mudah rontok
·         # Rasa nasi enak
Di samping itu kita mengenal adanya 3 macam varietas unggul yaitu :
a.       A. Unggul daerah :
Jenis padi yang hanya unggul disuatu daerah . misal : raja lele, ciangin , dll.
b.      B. Unggul Nasional :
Jenis padi yang unggul secara nasional saja ( satu negara ). Misal : Bengawan, Sinto, Pelita I , Semeru, Cisada, dll.
c.       C. Unggul Internasional :
Jenis padi ini adalah merupakan jenis-jenis padi yang dihasilkan oleh IRRI ( Internasional Rice Researeh Institut) di Los Bouos Manila ( Filipina ) yang merupakan suatu badan yang didirikan PBB . misal : IR 5 (PB5), IR 8 (PB8), IR 26, IR 28, IR 30, IR 32, IR 34, IR 36, dan IR 38.

2.       2. Pengolahan tanah yang baik:

Tujuan utama dari mencangkul/membajak adalah untuk membalik tanah, ini dimaksudkan supaya :

  •  Rumput-rumput yang ada di atas dapat mati terbenam

  •  Unsur hara yang ada dipermukaan tanah dapat dikembalikan kedalam tanah

  •  Zat-zat yang meracun yang ada di dalam tanah dapat hilang kena sinar matahari

Setelah tanah didiamkan beberapa hari baru kemudian digemburkan untuk seterusnya dilumpurkan dengan maksud supaya dapat menahan air dan memudahkan perkembangan akar.
Dalam pengolahan tanah alat yang digunakan adalah cangkul, bajak dan garu.
 
3.       3. Pemupukan :

Yang dimaksud dengan pemupukan ialah penambahan zat kimia/unsur hara kedalam tanah. Adapun unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah :
·         # Unsur Micro : Fe , Mn , B , Cn , Zn , dan Mo
·         # Unsur Macro : C , H , O , N , P , K , Ca , Mg dan S
Tetapi unsur yang paling banyak diperlukan adalah unsur N , P & K .
Masing-masing kegunaan unsur tersebut adalah :

a.       Unsur N ( Nitrogen ) :


Pupuk yang mengandung unsur N ialah : Urea yang mengandung 46% N dan Z-A yang mengandung 20 % N.
Pupuk N berungsi dalam :
Ø  Memberikan warna hijau pada daun
Ø  Memperbanyak anakan ( funas )
Ø  Mempercepat pertumbuhan
Ø  Menambah lebar dan besarnya gabah
Ø  Menambah kadar protein beras
Ø  Memperbaiki kwalitas gabah
Ø  Memberikan makanan kepada jasad-jasad renik yang ada disawah yang dapat mempercepat proses penambahan bahan-bahan organik

b.      Unsur P ( Phospate ) :


Pupuk yang mengandung unsur P adalah :
TSP ( Triple Super Phospate ) mempunyai kadar 48 % P205
DSP ( Double Super Phospate ) mempunyai kadar 36 % P205
FMP ( Fused Magnesium Phospate ) mempunyai kadar 19 % P205
Pupuk P berfungsi dalam :
Ø  Pembentukan akar
Ø  Mempercepat tumbuhnya tanaman
Ø  Menstimulir pembungaan dan pembentukan buah
Ø  Mempercepat panen

c.       Pupuk K ( Kalium ) :


Pupuk yang mengandung unsur kalium :
Z.K. yang mempunyai kadar 50% K.20
Pupuk K berungsi dalam :
Ø  Membuat tanaman lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit
Ø  Memperkuat/mempertegak batang
Ø  Membantu perkembangan akar
Ø  Membantu pembentukan protein dan karbohidrat
Dosis dari pupuk N.K.P adalah :
  • Urea = 200 kg/Ha
  • TPS = 75 – 100 kg/Ha
  • Z.K. = 100 – 200 kg/Ha
Yang diberikan sebanyak 3 kali yaitu pada umur :
  •   0 hari                     : 1/3 dosis Urea , ½ dosis TSP , 1 dosis Z.K
  •   3 minggu              : 1/3 dosis Urea
  •   6 minggu              : 1/3 dosis Urea , ½ dosis TSP

4.       4. Pengairan :

Air sangat diperlukan untuk pengolahan tanah tetapi juga sangat penting artinya pengaturan air dipertanaman yaitu pada masa-masa :
a.       Awal pertumbuhan :
Setelah bibit padi ditanam, petakan tanah diairi sedikit demi sedikit, sehingga tinggi air mencapai 7 – 10 cm dari permukaan tanah.
b.      A. Pembentukan anakan ( pertunasan ) :
    Pada masa pertunasan ini tinggi air dipertahankan setinggi 3 – 5 cm. Pemberian air yang lebih tinggi dari 5 cm , dapat menghambat pembentukan anakan ( tunas  masa ini disebut masa krisis I.
c.       B. Pembentukan calon-calon mayang & bulir ( primodia ) masa bunting :
    Air sangat dibutuhkan pada pembentukan calon-calon mayang dan bulir ini. Karena itu pada masa ini petakan sawah perlu diairi sebanyak setinggi  10 cm. Kekurangan ait pada masa bunting akan melemahkan pembentukan mulai pembungaan dan pembuahan sehingga dapat mengakibatkan kehampaan.
d.      C. Pembungaan :
   Pada masa ini kebutuhan air mencapai puncaknya dan dinamakan Periode krisis ke II sebab bila kekurangan air maka akan terjadi kehampaan.
Meskipun pada masa-masa pertumbuhan dimana diperlukan air, tetapi ada pula masa—masa dimana tanaman padi perlu dikeringkan. Hal ini perlu dilaksanakan untuk :
Ø  Memberi kesempatan akar untuk bernapas dan berkembang dengan sebaik-baiknya
Ø  Menaikan temperatur tanah
Ø  Mencegah terjadinya pembentukan akar dan pengaruh H2S sebagai akibat penggenangan
Masa-masa pengeringan tersebut ialah :
Ø  Sebelum bunting untuk mencegah timbulnya tunas-tunas yang tidak mengeluarkan bulir
Ø  Pada waktu bunga mulai keluar , supaya bunga dapat keluar serentak
Ø  Sebelum panen, untuk menyerempakan dan mempercepat pematangan buah
5.       5. Pemberantasan Hama dan Penyakit :

     Dalam hal ini yang diperlukan adalah diadakanya pencegahan sebelum ada serangan hama dan penyakit dengan jalan diadakan pemberian obat secara routine, sehingga serangan hama dan penyakit yang sewaktu-waktu dapat menyerang dapat di cegah sehingga petani dapat terhindar dari kerugian.


Dalam Bercocok tanam padi ada beberapa sistem yaitu :
A. Sistem padi gogo :
    Bercocok tanam padi secara kering ( padi ladang )
B. Sistem padi sawah :
    Bercocok tanam padi secara basah yaitu dengan penggenangkan air
C. Sistem pada gogo rancah :
    Bercocok tanam padi dimana pada awal penanaman dengan sistem gogo tetapi setelah berumur kurang lebih 30 - 40 hari dipelihara secara padi sawah sampai panen
D. Sistem pasang surut
   Bercocok tanam padi, dimana pengairanya dengan memanfaatkan pasang surut air laut


1. Pesemaian :
    Didalam sistem 1 dan 3 tidak diperlukan pesemaian sedang untuk sistem 2 dan  diperlukan pesemaian.
Keuntungan dari pembuatan pesemaian adalah :
# Dapat menyeleksi bibit
# Bibit mudah diawasi / pemeliharaanya
# Bibit yang ditimpa dapat rata tingginya
Umur bibit yang tepat untuk mulai dipindahkan adalah umur 18 - 23 hari setelah sebar. Luas dari pesemaian adalah 5 % dari luas areal, serta dibutuhkan benih adalah 30 kg gabah / Ha.

2. Penanaman :
    Sebelum sawah siap ditanami maka perlu digarap lebih dahulu. Adapun penggarapan sawah itu adalah :
a. Perbaikan saluran dan galengan
b. Membajak dan mencangkul
c. Menggaru
Bibit dari pesemaian mulai ditanam dengan jarak tanam 20 cm X 20 cm sampai dengan 25 cm X 25 cm tergantung kesuburan tanah dan jenis / varietas tanaman.
Untuk mengganti tanaman yang mati , dilakukan penyulaman yang paling lambat dilakukan pada umur 1 hari sesudah tanam.

3. Pemeliharaan tanaman :
   Pemeliharaan tanaman padi adalah :
# Penyiangan yaitu : Membuang tanaman pengganggu yang tumbuh diantara tanaman padi , misal : rumput , bengok , genjer , dll.
# Pengairan
# Pemupukan
# Pencegahan serangan hama dan penyakit

4. Panen :
   Panen dilaksanakan setelah gabah berwarna kuning semua. Untuk vareitas padi sekarang panen dilaksanakan dengan jalan di potong dengan sabit kemudian dirontok untuk seterusnya di jemur.


    Sekian , itu lah cara bercocok tanam padi dengan benar, semoga bermanfaat dan jika salah kata mimin mohon maaf , dan selamat bercocok tanam :D . Jangan lupa tinggalkan komen !!

0 comments:

Post a Comment